Breaking News

Senin, 07 Maret 2016

Hijrahnya Mush’ab bin Umair

HIJRAH PERTAMA KE NEGERI HABASYAH
Mush’ab ra tidak henti-hentinya mendapatkan tekanan dan siksaan dari ibunya yang tidak mau melepaskannya dari kurungan dan ikatan. Sampai orang-orang Islam Mekkah mulai hijrah ke negeri Habasyah untuk menyelamatkan agama mereka dan menghindari siksaan orang-orang Quraisy. Maka Mush’ab ra memohon dengan sangat kepada ibunya dan para penjaganya agar dirinya diberi kesempatan dan pergi meninggalkan rumah ibunya. Dia memilih menyeberangi gurun pasir yang gersang dan mengarungi lautan menuju negeri Habasyah. Siapa tahu di sana – di negeri yang sangat jauh itu dia bisa selamat dari siksaan ibunya dan keluarganya.

HIJRAH KEDUA KE NEGERI HABASYAH
                Ibu Mush’ab merasakan betapa pahitnya jauh darinya. Akan tetapi kekerasannya kepada Mush’ab tidak melunak. Dia sedikit melunak ketika melihat perubahan pada diri Mush’ab ketika kembali dari negeri Habasyah. Maka dia tidak lagi melakukan kekerasan kepadanya. Tetapi dia tidak pernah berhenti memusuhinya.

                Tekanan orang-orang musyrik kepada orang-orang Islam terus berlangsung dengan kerasnya. Oleh karena itu Nabi Saw menganjurkan agar orang-orang Islam hijrah kembali ke negeri Habasyah supaya mereka bisa menikmati hidup yang damai di negerinya. Maka Mush’ab ra pun hijrah kembali bersama yang lain. Kemudian Mush’ab ra kembali dari negeri Habasyah.
Read more ...

Kamis, 03 Maret 2016

MUSH’AB BIN UMAIR

“Sungguh aku pernah melihat Mush’ab ini. Di Mekkah tidak ada pemuda yang merasakan nikmatnya hidup bersama kedua orang tuanyasebaik dia. Kemudian dia tinggalkan semua itu demi cintanya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya” (Hadis)

KELUARGANYA DAN KEKAYAANNYA
                Dia adalah Abdullah Mush’ab bin Umair bin Hasyim Al-Qurasyi. Dia berasal dari Bani Abduddar. Ibunya bernama Khunas binti Malik, seorang wanita yang kaya raya. Pasangan Khunas dan Umair sangat mencintai putera mereka, Mush’ab. Ibunya selalu memberinya pakaian yang paling bagus dan halus. Dia selalu membeli sandal buatan Hadramaut yang dikenal paling mewah untuk Mush’ab.

                Mush’ab adalh pemuda Mekkah yang paling gagah, tampan, sombong dan kaya. Sebagaimana ditulis oleh para sejarawan dalam biografinya, Mush’ab adalah pemuda Mekkah yang paling harum baunya. Jika dia berjalan semua orang pasti tahu siapa dia, meskipun mereka tidak melihatnya, karena aroma parfunya yang luar biasa harumnya.

MASUK ISLAM
                Mush’ab mendengar kabar dari keluarganya dan masyarakat pada umumnya bahwa Muhammad Saw adalah orang yang jujur dan terpercaya. Semua orang Mekkah yang mengenal Muhammad Saw adalah saksinya. Akan tetapi ketika dia diangkat menjadi nabi dan mengajak mereka mengikuti agamanya, mereka justru mendustakannya. Dari paradox inilah pemuda cerdas itu mendapatkan kesimpulan bahwa Muhammad Saw adalah seorang nabi yang mulia. Bagaimana mungkin mereka mempercayainya, tetapi kemudian tatkala dia mengajak mereka mengikuti sesuatu yang menghidupkan mereka, tiba-tiba mereka mencabut kepercayaan mereka kepadanya?
                Pada waktu itu Nabi Saw berkumpul bersama Sahabat-Sahabatnya di rumah Arqam bin Arqam di lereng gunung Shafa, di ujung Mekkah. Beliau membacakan ayat-ayat Allah SWT kepada Mereka. Beliau juga mengajarkan kitab Allah SWT dan hikmah kepada mereka dan membersihkan jiwa mereka. Mush’ab pun pergi ke sana dan bergabung dengan Sahabat-Sahabat Rasulullah Saw yang lain. Dan Mush’ab pun dipanggil dengan nama Mush’ab Al—Khair.
                Sewaktu Mush’ab menyatakan masuk Islam jumlah orang Islam kurang dari 40 orang. Jadi, Mush’ab termasuk di antara orang-orang yang mula-mula memeluk Islam. Namun Mush’ab merahasiakan keislamannya dari ayah dan ibunya. Dia mondar-mandir ke tempat Rasulullah Saw secara semubunyi-sembunyi. Dan suatu ketika Utsman bin Thalhah memergokinya masuk ke rumah Arqam secara sembunyi-sembunyi. Utsman pun tahu bahwa Mush’ab telah memeluk Islam. Lalu Utsman melaporkan hal itu kepada ibunya. Dan dia memperlakukan Mush’ab dengan keras dan memberikan tekanan yang keras agar dia meninggalkan agama Islam. Tetapi Mush’ab bersikukuh mempertahankan agamanya. Sampai-sampai wanita mengurung anaknya tersebut di salah satu sudut rumahnya dan mengikatnya kuat-kuat. Tetapi Mush’ab menghadapi semua itu dengan tabah.

BERSAMBUNG
Read more ...

Rabu, 02 Maret 2016

GERHANA MATAHARI TOTAL 2016 DI INDONESIA





Yuk liat proses dan liat akhirnya, alat untuk melihat gerhana





Read more ...
Designed By